Adsense

Monday 17 June 2013

LATAR BELAKANG MASALAH



Ini Dampaknya Apabila Harga BBM Subsidi Tidak Dinaikkan
Wiji Nurhayat - detikfinance
Senin, 17/06/2013 20:31 WIB

Jakarta - Pemerintah berencana kenaikan harga BBM subsidi, yakni premium menjadi Rp 6.500/liter dan solar Rp 5.500/liter. Apa yang akan terjadi bila harga BBM tidak naik?

Menteri Keuangan Chatib Basri memaparkan, ada beberapa akibat yang akan terjadi apabila harga BBM subsidi tidak dinaikkan.

"Jika harga BBM tidak dinaikkan maka defisit anggaran menjadi 3,83%, dan ini akan membuat stabilitas makro terganggu, sehingga arus modal keluar," ujar Chatib saat ditemui di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (17/6/2013).

Menurut Chatib, apabila kondisi ini terjadi, maka dampaknya adalah stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terganggu. "Hal ini tentu berbahaya, rupiah bisa jatuh dan berpengaruh pada penciptaan lapangan kerja," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya tidak ragu menaikkan harga BBM subsidi. Namun pemerintah juga telah menyiapkan program kompensasi menangani dampak kenaikan harga BBM subsidi. Paket kompensasi ini termasuk bantuan langsung sementara masyarakat (Balsem) Rp 150 ribu/bulan selama 4 bulan yang akan diberikan kepada 15,5 juta keluarga miskin.

Pemerintah tinggal menunggu paket kompensasi ini disahkan dalam RAPBN Perubahan (RAPBN-P) 2013 yang saat ini sedang dibahas oleh sidang paripurna DPR.

"Kenaikan BBM harus ada kompensasinya dan program kompensasi itu sudah kita siapkan. Ada alokasi untuk penduduk miskin dan Rp 6 triliun untuk infrastruktur dasar sehingga ada anggaran yang pro penduduk miskin," kata Chatib.



(wij/dnl)






LATAR BELAKANG MASALAH

Jadi pada masalah kenaikan BBM ini, pemerintah sudah mengkaji lebih dalam apa dampak yang akan terjadi dan pemerintah sudah tahu betul masalah yang menghadapi pada defisit anggaran. Jadi pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi dikarenakan apabila tidak menaikan harga subsidi maka defisit anggaran akan terjadi pada kisaran 3,83% yang membuat stabilitas makro tertanggu. Dan apabila ini terus dibiarkan nilai tukar rupiah akan jatuh dan akan mengalami inflasi. Oleh karena itu sudah seharusnya pemerintah melakukan hal ini untuk menyelamatkan negara kita.
Kita tidak ingin Indonesia mengalami krisis ekonomi lagi yang dapat menggangu stabilitas ekonomi negara dan menambah rakyat miskin di Indonesia.
Ini Dampaknya Apabila Harga BBM Subsidi Tidak Dinaikkan
Wiji Nurhayat - detikfinance
Senin, 17/06/2013 20:31 WIB

Jakarta - Pemerintah berencana kenaikan harga BBM subsidi, yakni premium menjadi Rp 6.500/liter dan solar Rp 5.500/liter. Apa yang akan terjadi bila harga BBM tidak naik?

Menteri Keuangan Chatib Basri memaparkan, ada beberapa akibat yang akan terjadi apabila harga BBM subsidi tidak dinaikkan.

"Jika harga BBM tidak dinaikkan maka defisit anggaran menjadi 3,83%, dan ini akan membuat stabilitas makro terganggu, sehingga arus modal keluar," ujar Chatib saat ditemui di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (17/6/2013).

Menurut Chatib, apabila kondisi ini terjadi, maka dampaknya adalah stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terganggu. "Hal ini tentu berbahaya, rupiah bisa jatuh dan berpengaruh pada penciptaan lapangan kerja," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya tidak ragu menaikkan harga BBM subsidi. Namun pemerintah juga telah menyiapkan program kompensasi menangani dampak kenaikan harga BBM subsidi. Paket kompensasi ini termasuk bantuan langsung sementara masyarakat (Balsem) Rp 150 ribu/bulan selama 4 bulan yang akan diberikan kepada 15,5 juta keluarga miskin.

Pemerintah tinggal menunggu paket kompensasi ini disahkan dalam RAPBN Perubahan (RAPBN-P) 2013 yang saat ini sedang dibahas oleh sidang paripurna DPR.

"Kenaikan BBM harus ada kompensasinya dan program kompensasi itu sudah kita siapkan. Ada alokasi untuk penduduk miskin dan Rp 6 triliun untuk infrastruktur dasar sehingga ada anggaran yang pro penduduk miskin," kata Chatib.



(wij/dnl)






LATAR BELAKANG MASALAH

Jadi pada masalah kenaikan BBM ini, pemerintah sudah mengkaji lebih dalam apa dampak yang akan terjadi dan pemerintah sudah tahu betul masalah yang menghadapi pada defisit anggaran. Jadi pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi dikarenakan apabila tidak menaikan harga subsidi maka defisit anggaran akan terjadi pada kisaran 3,83% yang membuat stabilitas makro tertanggu. Dan apabila ini terus dibiarkan nilai tukar rupiah akan jatuh dan akan mengalami inflasi. Oleh karena itu sudah seharusnya pemerintah melakukan hal ini untuk menyelamatkan negara kita.
Kita tidak ingin Indonesia mengalami krisis ekonomi lagi yang dapat menggangu stabilitas ekonomi negara dan menambah rakyat miskin di Indonesia.