Adsense

Sunday, 30 October 2011

KOPERASI


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Koperasi merupakan suatu bentuk badan usaha kecil yang dibentuk untuk membantu rakyat kecil dalam mengatasi masalah perekonomian. Koperasi adalah suatu badan usaha mikro yang berlandaskan asas kekeluargaan

Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari Koperasi?
b. Bagaimana sejarah terbentuknya Koperasi?
c. Darimana sumber koprasi itu berasal?


Tujuan
Menjelaskan pengertian koperasi secara umum
Menjelaskan sejarah terbentuknya koperasi
Menjelaskan manfaat dari koperasi








ISI
BAB I
PENGERTIAN TENTANG KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
  1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
  2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.

BAB II

Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu :
  1. Koperasi Simpan Pinjam
    adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman
  2. Koperasi Konsumen
    koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi
  3. Koperasi Produsen
    koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
  4. Koperasi Pemasaran
    koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya
  5. Koperasi Jasa
    Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

BAB III

Sumber Modal Koperasi

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas Modal Sendiri dan Modal Pinjaman.
Modal Sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut :
  1. Simpanan Pokok
    Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
  2. Simpanan Wajib
    Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
  3. Dana Cadangan
    Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
  4. Hibah
    Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.
Adapun Modal Pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut :
  1. Anggota dan calon anggota
  2. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi
  3. Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
  4. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
  5. Sumber lain yang sah

 

BAB IV

Mekanisme Pendirian Koperasi

Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap :
  1. Pertama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota.
  2. Kedua, para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi (ketua, sekertaris, dan bendahara).
  3. Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan rumah tangga koperasi itu.
  4. Lalu meminta perizinan dari negara.
  5. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.

BAB V

Sejarah Gerakan Koperasi

Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771–1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.
Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.
Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch. Di Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.

BAB VI

Gerakan Koperasi di Indonesia

Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI.
Belanda yang khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan UU no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu :
  1. Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi
  2. Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa
  3. Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral
  4. Proposal pengajuan harus berbahasa Belanda
Hal ini menyebabkan koperasi yang ada saat itu berjatuhan karena tidak mendapatkan izin Koperasi dari Belanda. Namun setelah para tokoh Indonesia mengajukan protes, Belanda akhirnya mengeluarkan UU no. 91 pada tahun 1927, yang isinya lebih ringan dari UU no. 431 seperti :
  1. Hanya membayar 3 gulden untuk materai
  2. Bisa menggunakan bahasa daerah
  3. Hukum dagang sesuai daerah masing-masing
  4. Perizinan bisa didaerah setempat
Koperasi menjamur kembali hingga pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan Koperasi Kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

BAB VII

Perangkat Organisasi Koperasi

  • Rapat Anggota
    Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu., termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.
  • Pengurus
    Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.
  • Pengawas
    Pengawas adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota

BAB VIII

Logo gerakan koperasi Indonesia

Lambang gerakan koperasi Indonesia memiliki arti sebagai berikut :
  • Rantai melambangkan persahabatan yang kokoh.
  • Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus.
  • Kapas dan padi berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi.
  • Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.
  • Bintang dalam perisai artinya Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi.
  • Pohon beringin menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar.
  • Koperasi Indonesia menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
  • Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional Indonesia.
Sumber Isi :     Iwanketch blog, google

Carapedia.com





















KESIMPULAN


Jadi Koperasi ini terbentuk dengan bertujuan untuk menyejahterakan rakyat. Koperasi merupakan gerakan ekonomi kerakyatan dengan asas kekeluargaan.
Pada umunya koperasi ini dikendalikan oleh para anggotanya karena dalam koperasi anggota adalah sekaligus menjadi pemiliknya.
Koperasi pertama kali dibentuk oleh Robert Owen kemudian dikembangkan lagi oleh William King dan kalau di Indonesia diperkenalkan oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir.

Koperasi pada prinsipnya terbagi menjadi 5 yaitu Koperasi simpan pinjam, Koperasi konsumen, Koperasi produsen, Koperasi pemasaran, Koperasi jasa.
Kemudian menurut sumber modalnya, koperasi memiliki modal yang berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Jadi pada hakekatnya koperasi ini sendiri terbentuk untuk membantu rakyat rakyat miskin atau kecil untuk menjalankan suatu usahanya dan meggerakkan juga roda perekonomian.













Sunday, 5 June 2011

direct indirect speech

DIRECT INDIRECT SPEECH
Ketika menggunakan kalimat langsung atau dilaporkan, perubahan bentuk. Biasanya kalimat tidak langsung diperkenalkan oleh verba tersebut, seperti dalam saya katakan, Bill kata, atau kata mereka. Menggunakan kata kerja mengatakan dalam tegang, menunjukkan sesuatu yang dikatakan di masa lalu. Dalam kasus ini, kata kerja utama dalam kalimat dilaporkan diletakkan di masa lalu. Jika kata kerja utama sudah dalam bentuk waktu lampau, maka perubahan tegang ke lampau, hampir dapat dilihat sebagai bergerak lebih jauh ke masa lalu.

Perubahan Kata kerja juga ciri situasi lain menggunakan kalimat tidak langsung. Perhatikan perubahan yang ditunjukkan dalam grafik dan lihat tabel di bawah ini untuk contoh. Dengan kalimat tidak langsung, penggunaan yang opsional.

Direct Speech
Indirect Speech
simple present
He said, “I go to school every day.”
simple past
He said (that) he went to school every day.
simple past
He said, “I went to school every day.”
past perfect
He said (that) he had gone to school every day.
present perfect
He said, “I have gone to school every day.”
past perfect
He said (that) he had gone to school every day.
present progressive
He said, “I am going to school every day.”
 
past progressive
He said, “I was going to school every day.”
perfect progressive
He said (that) he had been going to school every day,
future (will)
He said, “I will go to school every day.”
would + verb name
He said (that) he would go to school every day.
future (going to)
He said, “I am going to school every day.”
present progressive
He said (that) he is going to school every day.
past progressive
He said (that) he was going to school every day
Direct Speech
Indirect Speech
auxiliary + verb name
He said, “Do you go to school every day?”
He said, “Where do you go to school?”
simple past
He asked me if I went to school every day.*
He asked me where I went to school.
imperative
He said, “Go to school every day.”
infinitive
He said to go to school every day.
  • Catatan dari ketika seorang Ya / Tidak ada pertanyaan yang diminta dalam kalimat langsung, maka konstruksi dengan jika atau apakah digunakan. Jika pertanyaan WH yang diminta, kemudian gunakan WH untuk memperkenalkan klausa. Juga mencatat bahwa dengan kalimat tidak langsung, ini adalah contoh pertanyaan tertanam.
    Perubahan situasi jika bukan umum mengatakan bagian lain yang sangat untuk mengatakan digunakan. Dalam hal bahwa tenses kata kerja biasanya tetap sama.

Direct Speech
Þ
Indirect Speech
simple present + simple present
He says, “I go to school every day.”
Þ
simple present + simple present
He says (that) he goes to school every day.
present perfect + simple present
He has said, “I go to school every day.”
Þ
present perfect + simple present
He has said (that) he goes to school every day.
past progressive + simple past
He was saying, “I went to school every day.”
Þ
past progressive + simple past
He was saying (that) he went to school every day.

past progressive + past perfect
He was saying (that) he had gone to school every day.
future + simple present
He will say, “I go to school every day.”
Þ
future + simple present
He will say (that) he goes to school every day.
 Situasi lain adalah di mana modal konstruksi digunakan. Jika verba tersebut digunakan, maka bentuk modal, atau modal lain yang memiliki makna masa lalu digunakan.


Direct Speech
Þ
Indirect Speech
can
He said, “I can go to school every day.”
Þ
could
He said (that) he could go to school every day.
may
He said, “I may go to school every day.”
Þ
might
He said (that) he might go to school every day.
might
He said, “I might go to school every day.”


must
He said, “I must go to school every day.”
Þ
had to
He said (that) he had to go to school every day.
have to
He said, “I have to go to school every day.”


should
He said, “I should go to school every day.”
Þ
should
He said (that) he should go to school every day.
ought to
He said, “I ought to go to school every day.”
Þ
ought to
He said (that) he ought to go to school every day.
Meskipun tidak semua kemungkinan telah tercantum di sini, ada cukup untuk memberikan contoh dari aturan-aturan utama yang mengatur penggunaan pidato langsung atau dilaporkan. Untuk situasi lain, cobalah untuk ekstrapolasi dari contoh di sini, atau masih lebih baik, lihat teks tata bahasa yang baik atau buku referensi.
Beberapa kata kerja lainnya yang dapat digunakan untuk memperkenalkan kalimat langsung adalah: bertanya, laporan, mengatakan, mengumumkan, menyarankan, dan bertanya. Mereka tidak digunakan secara bergantian; cek buku tata bahasa atau penggunaan untuk informasi lebih lanjut.                     
(SUMBER :GOOGLE)

past progressive
He said (that) he was going to school every day.


 

Friday, 3 June 2011

Passive Voice


 Three Fish

Once three fish lived in a pond. One evening, some fishermen passed by the pond and saw the fish. ‘This pond is full of fish’, they told each other excitedly. ‘we have never fished here before. We must come back tomorrow morning with our nets and catch these fish!’ So saying, the fishermen left.
When the eldest of the three fish heard this, he was troubled. He called the other fish together and said, ‘Did you hear what the fishermen said? We must leave this pond at once. The fishermen will return tomorrow and kill us all!’ The second of the three fish agreed. ‘You are right’, he said. ‘We must leave the pond.’
But the youngest fish laughed. ‘You are worrying without reason’, he said. ‘We have lived in this pond all our lives, and no fisherman has ever come here. Why should these men return? I am not going anywhere – my luck will keep me safe’.
The eldest of the fish left the pond that very evening with his entire family. The second fish saw the fishermen coming in the distance early next morning and left the pond at once with all his family. The third fish refused to leave even then.
The fishermen arrived and caught all the fish left in the pond. The third fish’s luck did not help him – he was caught and killed.

Thursday, 2 June 2011

Conditional (if clause)


Conditional (If Clause)

Conditional Sentence Type 1

It is possible and also very likely that the condition will be fulfilled.
(Hal ini dimungkinkan dan juga sangat mungkin bahwa kondisi tersebut akan terpenuhi)
Rumus : if/unless + Simple Present, will/won’t -Future
Example: If you do mine tomorrow, I will do yours on Friday

Conditional Sentence Type 2

It is possible but very unlikely, that the condition will be fulfilled.
(Hal ini mungkin tetapi sangat tidak mungkin, bahwa kondisi tersebut akan terpenuhi)
Rumus : if clause + ‘d (would / wouldn’t)

Conditional Sentence Type 3

It is impossible that the condition will be fulfilled because it refers to the past.
(tidak mungkin bahwa kondisi tersebut akan terpenuhi karena mengacu pada masa lalu)
rumus: if + Past Perfect, Conditional II
Example: If I had found her address, I would have sent her an invitation.                                                                                      

Monday, 30 May 2011

Exercises No.2 From Text B

2. Say whether these statements are true (T) or false (F), and if they are false say why.

a. ( T ) Labour is work performed by an employer at a negotiated rate.

b. ( T ) The expenses of a business are part of it's surplus.

c. ( T ) Usually new business need capital.

d. ( T ) Because business may not always be successful, there is always some risk involved in financing theme.

e. ( T ) Employers and employees share the risk in financing new enterprises

f. ( T ) The surpluses which people provide to help new bussinesses arise from previous economic activities.

g. ( F ) Communistic economies also have policies of saving surpluses 
    Why : Because such capital is accumulated by a deliberate policy of                saving         surpluses.

h. ( T ) A nation's capital in economic terms is the city where the goverment is situated. 

Barcelona Tampil Superior


Barcelona Tampil Superior

          Inilah sang juara liga champions 2011. Tim yang dihuni pemain – pemain berbakat dan brilliant. Barcelona yang tampil di final Minggu dini hari kemarin (01.30 WIB) tampil sangat memukau sedangkan lawan yang menanti adalah tim dengan julukan “setan merah”. Barcelona yang bermain tanpa Puyol ini tampil sangat apik sekali.
          Manchester United pun tampil dengan pemail yang tak kalah berkualitas pula. Tampilnya Ryan Giggs sebagai motor serangan diharapkan mampu memaksimalkan membuat peluang yang bagus. Dan ini juga pertandingan terakhir bagi penjaga gawang Manchester United yaitu Edwin Van Der Sar.
          Ketika peluit babak pertama dibunyikan, kedua tim sama – sama melakukan serangan. Tetapi Barcelona lebih banyak memegang bola. Diawali umpan pendek Xavi kepada Pedro, kemudian Pedro menceploskan si kulit bundar kearah gawang Manchester United yang dikawal oleh Edwin Van Der Sar yang sudah mati langkah.
          Setelah tertinggal 1-0 Manchester pun tidak diam, dengan cepat mereka membalas gol Pedro tadi dengan gol yang dicetak oleh Rooney. Skor 1-1.
          Babak pertama pun berakhir imbang. Babak kedua dimulai selama pertandingan Barcelona tampil sangat impresif, diawali gerakan solo run Lionel Messi, dan kemudian Messi melepaskan tendangan akurat ke arah gawang Van Der Sar. Skor menjadi 2-1. Dan Manchesterpun seperti kehilangan permainan terbaiknya, Barcelona langsung mencetak gol indah dan berkelas yang ditendang oleh David Villa.
          Skor 3-1 bertahan hingga turun minum. Sir Alex pun kecewa dengan hasil ini tetapi ManchesterUnited menerima kekalahan dengan sportif.