Perusahaan Migas Malaysia Temukan Gas 2 Triliun Kaki Kubik di Papua
Rista Rama Dhany - detikfinance
Selasa, 28/05/2013 19:02 WIB
Jakarta
- Perusahaan minyak dan gas (migas)
asal Malaysia,
Gending Oil berhasil menemukan gas bumi dengan cadangan mencapai 2 triliun kaki
kubik (TCF) di Papua. Lokasi temuan cadangan gas cukup besar tersebut
berdekatan dengan lokasi BP Tangguh, Papua.
"Ada berita cukup baik, Genting Oil ketemu gas 2 TCF di Papua dekat BP Tangguh," ucap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, ditemui di Ruang Komisi VII DPR, Selasa (28/5/2013).
Menurut Rudi, Genting Oil adalah perusahaan minyak asal Negeri Jiran Malaysia. "Nantinya alokasi 2 TCF tersebut akan kita manfaatkan untuk industri petrochemical yang dari dulu direncanakan dari gas Tangguh, tapi keburu gas Tangguh jadi LNG dan diekspor," ungkapnya.
Rudi menuturkan temuan cadangan gas cukup besar ini menjadi 'obat' bagi Indonesia, terkait hengkangnya 6 perusahaan miigas yang gagal mendapatkan Migas di Wilayah Indonesia Timur.
"Ini kabar gembira, dari kabar 6 perusahaan migas yang bakal cabut karena gagal dapat minyak, kita patut senang Genting dapat gas lumayan besar, tapi kita juga patut empati karena 6 perusahaan migas gagal dapat migas. Kita perlu cari jalan keluar agar mereka yang kabur dan perusahaan lain agar kembali berminat investasi di Indonesia salah satunya dengan insentif dari pemerintah yang saat ini sedang dikaji," tandasnya.
"Ada berita cukup baik, Genting Oil ketemu gas 2 TCF di Papua dekat BP Tangguh," ucap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, ditemui di Ruang Komisi VII DPR, Selasa (28/5/2013).
Menurut Rudi, Genting Oil adalah perusahaan minyak asal Negeri Jiran Malaysia. "Nantinya alokasi 2 TCF tersebut akan kita manfaatkan untuk industri petrochemical yang dari dulu direncanakan dari gas Tangguh, tapi keburu gas Tangguh jadi LNG dan diekspor," ungkapnya.
Rudi menuturkan temuan cadangan gas cukup besar ini menjadi 'obat' bagi Indonesia, terkait hengkangnya 6 perusahaan miigas yang gagal mendapatkan Migas di Wilayah Indonesia Timur.
"Ini kabar gembira, dari kabar 6 perusahaan migas yang bakal cabut karena gagal dapat minyak, kita patut senang Genting dapat gas lumayan besar, tapi kita juga patut empati karena 6 perusahaan migas gagal dapat migas. Kita perlu cari jalan keluar agar mereka yang kabur dan perusahaan lain agar kembali berminat investasi di Indonesia salah satunya dengan insentif dari pemerintah yang saat ini sedang dikaji," tandasnya.
Sifat
tulisannya adalah INFORMATIF
Alasannya karena
disini tulisannya berisi tentang informasi penemuan sesuatu yang baru.Bisnis Menjanjikan, Susu Kuda Liar 'Disulap' Jadi Produk Kosmetik
Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance
Jumat, 24/05/2013 12:01 WIB
Jakarta - Produk susu kuda liar konon khasiatnya
dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan dapat meningkatkan stamina tubuh
manusia. Susu kuda ini juga bisa dijadikan sebagai madu dan minuman.
Namun kali ini ada yang berbeda, susu kuda liar asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) diproduksi dijadikan sebagai kosmetik organik tanpa bahan kimia. Produk ini dikembangkan oleh dr Diana Hermawati, seorang dokter hewan.
Marketing Manager dari dr Diana Hermawati Kosmetik, Hanifah mengatakan kosmetik organik dari susu kuda liar ini sudah teruji dan memiliki sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kosmetik ini merupakan salah satu produk UKM dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Bogor.
"Sudah ada sertifikasi organik. Kita lokasi produksi di Bogor. Kudanya asli dari Sumbawa, NTB, kuda liar jadi hanya diambil saat mau diperas saja," kata Hanifah saat disambangi detikFinance di acara Pameran Agro & Food Expo 2013, di JCC, Senayan, Jumat (23/5/2013).
Ia mengatakan, kosmetik ini diproduksi sebagai salah satu pembuktian jika susu kuda liar memang banyak khasiatnya seperti menyembuhkan berbagai penyakit dan bisa dijadikan kosmetik yang aman, bebas bahan kimia.
"Dokter Diana terobsesi untuk bisa membuktikan jika susu kuda liar memang banyak manfaatnya. Dia basic-nya dokter hewan dan terbukti sekarang banyak sekali manfaatnya," kata Hanifah.
Dengan susu kuda liar, pihaknya bisa menciptakan berbagai jenis kosmetik seperti sabun cuci muka yang bisa digunakan untuk muka dan badan, sunblock, night cream, lulur scrub, face tonic, milk cleanser, liquid soap cair untuk traveling, madu organik dan minuman susu kuda liar.
"Ini kudanya tidak boleh pakai suntikan hormon dan tidak diberikan pakan ternak, minumnya harus air pegunungan, nggak boleh pakai obat kimia kala dia sakit, harus menggunakan tanaman hutan yang berkhasiat menyembuhkan. Tidak ada rekayasa genetika," terangnya.
Produk-produk tersebut dibanderol dengan kisaran harga Rp 20 ribu hingga Rp 89 ribu per kemasan. Dari bisnis ini, mereka bisa mencapai omzet hingga Rp 50 juta per bulan.
"Paling murah Rp 20 ribu sabun cuci muka, paling mahal sunblock Rp 89 ribu," ucapnya.
Sementara untuk madu organik dihargai Rp 80 ribu untuk ukuran 350 gram dan Rp 160 ribu untuk yang 715 gram. Sedangkan untuk susu kuda liar dipatok di harga Rp 75 ribu untuk 250 ml dan Rp 150 ribu untuk yang 500 ml.
Anda juga bisa bergabung melalui keagenan dengan biaya Rp 1,5 juta. Besaran angka itu bisa untuk pembelian berbagai produk seperti kosmetik, madu, dan susu kuda liar.
"Minimal pembelian Rp 1,5 juta. Boleh pilih untuk pembelian kosmetik madu atau susu. Nanti dapat diskon 10%. Semakin tinggi pembelian semakin tinggi diskonnya," katanya.
Produk ini bisa dicari di Pameran Agro & Food Expo 2013 dan berlangsung dari 22 Mei hingga 26 Mei 2013 di JCC, Jakarta.
Namun kali ini ada yang berbeda, susu kuda liar asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) diproduksi dijadikan sebagai kosmetik organik tanpa bahan kimia. Produk ini dikembangkan oleh dr Diana Hermawati, seorang dokter hewan.
Marketing Manager dari dr Diana Hermawati Kosmetik, Hanifah mengatakan kosmetik organik dari susu kuda liar ini sudah teruji dan memiliki sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kosmetik ini merupakan salah satu produk UKM dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Bogor.
"Sudah ada sertifikasi organik. Kita lokasi produksi di Bogor. Kudanya asli dari Sumbawa, NTB, kuda liar jadi hanya diambil saat mau diperas saja," kata Hanifah saat disambangi detikFinance di acara Pameran Agro & Food Expo 2013, di JCC, Senayan, Jumat (23/5/2013).
Ia mengatakan, kosmetik ini diproduksi sebagai salah satu pembuktian jika susu kuda liar memang banyak khasiatnya seperti menyembuhkan berbagai penyakit dan bisa dijadikan kosmetik yang aman, bebas bahan kimia.
"Dokter Diana terobsesi untuk bisa membuktikan jika susu kuda liar memang banyak manfaatnya. Dia basic-nya dokter hewan dan terbukti sekarang banyak sekali manfaatnya," kata Hanifah.
Dengan susu kuda liar, pihaknya bisa menciptakan berbagai jenis kosmetik seperti sabun cuci muka yang bisa digunakan untuk muka dan badan, sunblock, night cream, lulur scrub, face tonic, milk cleanser, liquid soap cair untuk traveling, madu organik dan minuman susu kuda liar.
"Ini kudanya tidak boleh pakai suntikan hormon dan tidak diberikan pakan ternak, minumnya harus air pegunungan, nggak boleh pakai obat kimia kala dia sakit, harus menggunakan tanaman hutan yang berkhasiat menyembuhkan. Tidak ada rekayasa genetika," terangnya.
Produk-produk tersebut dibanderol dengan kisaran harga Rp 20 ribu hingga Rp 89 ribu per kemasan. Dari bisnis ini, mereka bisa mencapai omzet hingga Rp 50 juta per bulan.
"Paling murah Rp 20 ribu sabun cuci muka, paling mahal sunblock Rp 89 ribu," ucapnya.
Sementara untuk madu organik dihargai Rp 80 ribu untuk ukuran 350 gram dan Rp 160 ribu untuk yang 715 gram. Sedangkan untuk susu kuda liar dipatok di harga Rp 75 ribu untuk 250 ml dan Rp 150 ribu untuk yang 500 ml.
Anda juga bisa bergabung melalui keagenan dengan biaya Rp 1,5 juta. Besaran angka itu bisa untuk pembelian berbagai produk seperti kosmetik, madu, dan susu kuda liar.
"Minimal pembelian Rp 1,5 juta. Boleh pilih untuk pembelian kosmetik madu atau susu. Nanti dapat diskon 10%. Semakin tinggi pembelian semakin tinggi diskonnya," katanya.
Produk ini bisa dicari di Pameran Agro & Food Expo 2013 dan berlangsung dari 22 Mei hingga 26 Mei 2013 di JCC, Jakarta.
Sifat
tulisannya adalah PERSUASIF
Alasannya karena pada
tulisan ini berisi untuk mengajak pembaca memulai untuk berbisnis produk susu
kuda liar.
No comments:
Post a Comment