BAB
5
- Syarat bagi tanggung jawab moral
Kondisi-kondisi
yang relevan untuk memungkinkan kita menuntut agar seseorang bertanggung jawab
atas tindakanya yaitu :
1. Tanggung jawab mengandaikan bahwa suatu
tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu. Tanggung jawab hanya bisa dituntut
dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar dan tahu mengenai
tindakannya itu serta konsekuensi dari tindakannya. Kalau seseorang tidak
tahu mengenai baik dan buruknya secara moral, dia dengan sendirinya tidak bisa
punya tanggung jawab moral atas tindakanya.
2. Tanggung jawab juga mengandaikan
adanya kebebasan pada tempat pertama. Artinya, tanggung jawab hanya mungkin
relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakanya itu dilakukan secara bebas.
Ini beratrti orang tersebut melakukan tindakan itu bukan dalam keadaan dipaksan
atau terpaksa. Ia sendiri secara bebas dan suka rela melakukan tindakan itu.
Jadi, kaalu seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu tindakan, secara
moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakanya itu.
3. Tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa
orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Ia
sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu.
Berdasarkan ketiga syarat di atas,
dapat disimpulkan bahwa hanya orang yang berakal budi dan punya kemauan bebas
yang bisa bertanggung jawab atas tindakannya, dan karena itu relevan untuk
menuntut pertanggung jawaban moral darinya.
- Status perusahaan
Perusahaan
dibentuk berdasarkan hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal
tertentu. Itu berarti perusahaan adalah bentukan manusia, yang eksistensinya
diikat berdasarkan aturan hukum yang sah.
De George secara khusus
membedakan dua macam pandangan mengenai status perusahaan.
Pertama,
melihat perusahaan sebagai sepenuhnya ciptaan hukum, dan karena itu ada hanya
berdasarkan hukum. Menurut pandangan ini, perusahaan diciptakan oleh Negara dan
tidak mungkin ada tanpa Negara.
Kedua,
pandangan yang tidak memusatkan perhatian pada status legal perusahaan
melainkan pada perusahaan sebagai suatu usaha bebas dan produktif. Menurut
pandangan ini, perusahaan terbentuk oleh orang atau kelompok orang tertentu
untuk melakukan kegiatan tertentu dengan cara tertentu secara bebas
demi kepentingan orang atau orang-orang tadi.
Karena
menurut pandangan kedua, perusahaan bukan bentuk negara atau masyarakat, maka
perusahaan menetapkan sendiri tujuannya dan beroperasi sedemikian rupa untuk
mencapai kepantingan para pendirinya.
- Lingkup tanggung jawab sosial
Pertama, harus dikatakan bahwa tanggung jawab sosial
menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara
lebih luas daripada sekadar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Artinya,
keuntungan dalam bisnis tidak mesti dicapai dengan mengorbankan kepentingan
pihak lain, termasuk kepentingan masyarakat luas.
Secara positif ini berarti perusahaan harus
menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian rupa sehingga pada akhirnya akan
dapat ikut menciptakan suatu masyarakat yang baik dan sejahtera. Konsep
tanggung jawab sosial perusahaan sesungguhnya mengacu pada kenyataan,
sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa perusahaan adalah badan hukum yang
dibentuk oleh manusia dan terdiri dari manusia.
Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir,
ada empat bidang yang dianggap dan diterima termasuk dalam apa yang disebut
sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Pertama, keterlibatan perusahaan dalam
kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kepentinganm masyarakat luas.
Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial ini secara tradisional dianggap
sebagai wujud paling pokok, bahkan satu-satunya, dari apa yang disebut sebagai
tanggung jawab sosial perusahaan.
Kedua, perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat
hak untuk mengelola sumber daya alam yang ada dalam masyarakat tersebut dengan
mendapatkan keuntungan- keuntungan bagi perusahaan tersebut. Demikian pula,
sampai tingkat tertentu, masyarakat telah menyediakan tenaga-tenaga
professional bagi perusahaan yang sangat berjasa mengembangkan perusahaan tersebut.
Ketiga,
dengan tanggung jawab sosial, perusahaan memperlibatkan komitmen moralnya untuk
tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan
kepentingan masyarakat luas.
- Argumen yang menentukan keterlibatan sosial
Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar
Keuntungan Sebesar-besarnya
Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang
membingungkan
Adalah
bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan
menimbulkan minat dan perhatian yang bermacam ragam, yang pada akhirnya akan mengalihkan,
bahkan mengacaukan perhatian para pemimpin perusahaan. Asumsinya, keberhasilan
perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan
oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh pemimpin perusahaan.
Biaya
Keterlibatan Sosial
Keterlibatan
sosial sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan malah dianggap
memberatkan masyarakat, alasanya, biaya yang digunakan untuk keterlibatan
sosial perusaan itu bukan biaya yang disediakan oleh perusaahan itu,melainkan
merupakan biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam
harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam pasar.
Kurangnya Tenaga
Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
- Argumen yang mendukung perlunya keterlibatan sosial perusahaan
§ Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang
Semakin Berubah
Setiap
kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan, ini tidak bisa
disangkal namun dalam masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah. Karena itu, untuk bisa bertahan
dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat ini, para pelaku bisnis
semakin menyadari bahwa mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan
perhatian pada upaya mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya.
§ Terbatasnya
Sumber Daya Alam
Didasarkan
pada kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas.
Bisnis berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber daya
alam yang terbatas itu demi memenuhi kebutuhan manusia.
§ Lingkungan
Sosial yang Lebih Baik
Bisnis
berlangsung dalam suatu lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan dan
keberhasilan bisnis itu untuk jangka panjang. Ini punya implikasi etis bahwa
bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung-jawab moral dan sosial untuk
memperbaiki lingkungan sosialnya ke arah yang lebih baik. Semakin baiknya
lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis yang
ada.
§ Perimbangan
Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Keterlibatan
sosial khususnya, maupun tanggung jawab sosial perusahaan secara keseluruhan,
juga dilihat sebagai suatu pengimbangan kekuasaan bisnis modern yang semakin
raksasa dewasa ini. Alasanya, bisnis mempunyai kekuasaan sosial yang sangat
besar. Bisnis mempengaruhi lingkungan, konsumen, kondisi masyarakat bahkan
kehidupan budaya dan moral masyarakat, serta banyak bidang kehidupan lainnya.
- Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan
Setelah kita melihat bahwa perusahaan punya tanggung
jawab sosial dan moral dan juga sudah meninjau lingkup tanggung jawab sosial
itu serta perlunya tanggung jawab sosial, termasuk keterlibatan perusahaan
dalam berbagai kegiatan sosial, ada baiknya kita lihat juga bagaimana tanggung
jwab sosial dan moral itu terimplementasi dalam kegiatan bisnis perusahaan. Model dan gaya kepemimpinan sangat ikut
menentukan struktur organisasi dan implementasi serta tujuan dan misi yang
ingin dicapai perusahaan :
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional,
termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan
ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu
Strategi yang diwujudkan
melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi perusahaan perlu
dievaluasi secara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang mencakup
nilai-nilai dan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Audit Sosial.
perusahaan.html
No comments:
Post a Comment