Adsense

Tuesday, 3 May 2011

Jakarta Selalu Macet

          “Jakarta macet mulu”, mungkin banyak warga ibu kota yang selalu mengatakan hal itu. Wajar kalau masyarakat ibu kota selalu berkata seperti itu. Seharusnya Pemerintah mengkaji apa saja yang menyebabkan kemacetan itu terjadi terus menerus.
Penyakit inilah yang dialami ibu kota kita. Banyak pihak mengatakan bahwa ibu kota Jakarta harus dipindahkan, Jakarta harus menjadi megapolitan, Jakarta harus ini itulah. Apakah mungkin solusi instan seperti ini yang harus dilakukan?.

            Mungkin orang – orang yang memimpin ibu kota kita ini sudah kewalahan menghadapi masalah yang terus timbul di Jakarta. Tetapi daripada membuang biaya yang cukup besar hanya untuk memindahkan ibu kota Jakarta karena selalu ada saja masalah yang sulit untuk dipecahkan, kenapa biaya itu tidak digunakan untuk meremajakan fasilitas yang ada dan membiayai warga miskin yang masih terus mengemis untuk mengais secuil rupiah.

            Mungkin sudah sangat banyak peraturan yang diterapkan di Jakarta untuk mengurangi kemacetan di ibu kota kita ini. Tetapi hasilnya tetap nihil, apalagi kalau Jakarta sudah diguyur hujan, kendaraan akan mengantri berjam – jam untuk bisa berjalan.
Masih ada jalan untuk mengurangi kemacetan, memang tidak mudah tetapi harus dijalankan.

            Contohnya seperti :
  1. Jalanan yang rusak, seharusnya jalanan protokol di ibu kota sebisa mungkin harus mulus aspalnya tidak ada yang berlubang, tetapi masih banyak jalan protokol yang berlubang,
  2. Pertumbuhan penduduk yang membludak di Jakarta. Ini juga yang menyebabkan ibu kota menjadi macet karena laju pertumbuhan penduduk di Jakarta yang kurang diatur. Logikanya semakin banyak warga yang terus ingin tinggal di Jakarta berarti semakin banyak pula kendaraan yang berkeliaran di Jakarta.
  3. Perlunya sikap tegas pemerintah membatasi pertumbuhan mall di Jakarta. Ini salah satu penyumbang kemacetan di Jakarta, banyak kendaraan yang sering keluar masuk dari mall ke jalan – jalan utama sehingga kemacetan tidak bisa dihindari lagi
  4. Lebih menegakkan lagi peraturan 3 in 1. Mungkin cara ini kurang efektif karena masih banyak joki – joki 3 in 1 yang terus berkeliaran untuk membantu pengemudi kendaraan pribadi menyebrangi Jakarta.
  5. Peremajaan kendaraan umum. Mungkin sudah ada busway, dan disusul oleh proyek kereta bawah tanah, tetapi pemerintah harus meremajakan kereta – kereta yang sudah ada terlebih dahulu agar pengguna jasa kereta api merasa nyaman, kemudian kendaraan roda 4 seperti minibus ibu kota.
  6. Pemerintah harus membuat pertumbuhan perekonomian yang merata. Solusi ini mungkin bisa dianggap tepat, karena banyak sekali orang – orang yang berbondong – bondong tinggal di Jakarta karena mereka bisa mendapatkan uang yang banyak. Selain itu solusi ini juga bisa mengatasi laju pertumbuhan penduduk di Jakarta. Pemerintah harus membuat daerah selain Jakarta untuk ikut andil dalam pertumbuhan perekonomian di daerahnya masing – masing. Mungkin dengan ini orang – orang akan memilih daerahnya sendiri untuk mencari pekerjaan.

Itulah sedikit masukan yang mungkin bisa dijadikan bahan pertimbangan atau mungkin pemerintah sudah memiliki solusi sendiri yang sudah direncanakan untuk kedepannya. Kita hanya bisa menunggu dan berharap agar Jakarta tidak macet lagi.

1 comment: